Kondisi pandemi yang hampir dua tahun belumlah selesai dan telah berdampak signifikan bagi perekonomian, khususnya bagi masyarakat kecil. Banyak pelaku UMKM yang merasa kesulitan menghadapi kondisi ini karena menurunnya omset dan daya beli masyarakat. Selain itu pasokan bahan baku dan distribusi barang juga terhambat dengan adanya pemberlakuan pembatasan wilayah. Sebagian besar UMKM tidak memiliki perencanaan matang dalam menghadapi kondisi darurat atau krisis seperti saat ini.
Melihat kondisi ini, ITTelkom Surabaya tergerak untuk membantu mengatasi permasalahan UMKM ini melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat yang merupakan bagian dari kewajiban Tridharma perguruan tinggi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan oleh tim dosen yang terdiri dari Wahyu Andy, M.Sc., M. Dzulfikar Fauzi, M.Cs. , bu Arliyanti Nurdin, M.T., dan mahasiswa yang turut serta yaitu Arda Erico Yuda, Muhammad Arkan Fauzan, dan Farhan Hadi.
Pada awalnya kegiatan ini menyasar UKM Az Zahra yang memiliki usaha di bidang crafting dan berlokasi di Desa Gubeng, Surabaya, Jawa Timur. Tim pelaksana kemudian melakukan survei lokasi dan melakukan wawancara dengan pemilik usaha guna menggali permasalahan dan prioritas yang ingin diselesaikan. Kegiatan survei ini dilaksanakan sekitar 21 April 2021.
Bu Handayani selaku pemilik usaha mengatakan “Usaha kami sulit berkembang ditengah pandemi ini. Karena kegiatan pameran yang jadi tempat utama pemasaran produk kami sudah tidak ada lagi.” “Kami pun beralih memproduksi masker sulam yang permintaannya meningkat. Namun kapasitas produksi tidak memadai. Kami kesulitan mengelola permintaan yang tidak menentu.” tambahnya.
Melihat kondisi mitra, maka tim pelaksana pun menjalankan bebrapa perubahan, seperti melakukan Renovasi pada Ruang Produksi seperti dibawah ini.
Selain melakukan Renovasi pada Ruang Kerja Tim pelaksana juga mengadakan program pengabdian dengan berfokus pada penguatan kapasitas pelaku usaha. Oleh karenanya, pada 25 Agustus 2021 diadakan Focus Group Discussion (FGD) dengan menghadirkan tiga pelaku UMKM lainnya, yaitu Ibu Hedy Yamasari, Ibu Yenny dan Ibu Nurul Hikmah. Ketiganya berasal dari kota yang berbeda, Bandung, Pati, dan Bontang. Namun jenis usaha yang dijalankan ketiganya sama dengan UKM Az-Zahra, yaitu di bidang handmade crafting.
FGD ini bertujuan untuk mengenalkan konsep Design Thinking yang dapat dijadikan tools dalam merancang strategi pengembangan bisnis. Selain itu, melalui forum tersebut para pelaku usaha ini dapat saling berbagi cerita dan pengalaman, sehingga mereka bisa mendapat masukkan untuk perbaikan dan pengembangan bisnis mereka
Para peserta FGD mengaku sangat senang dengan adanya kegiatan ini. Karena selama ini mereka tidak memiliki tempat untuk mengadukan permasalahan yang mereka hadapi. Lebih lanjut lagi, melalui FGD tersebut mereka menyatakan lebih banyak bisa belajar hal baru ketimbang melalui acara seperti webinar yang kebanyakan adalah forum satu arah. Para peserta berharap ada tindak lanjut dari kegiatan ini. Mereka merasa terpompa kembali semangatnya untuk berjuang dan mengupayakan pengembangan usaha yang telah mereka geluti selama ini.