Perekonomian Indonesia selama pandemi Covid-19 mengalami penurunan drastis, banyak perusahaan baik UMKM harus merasakan dampaknya. Pada kesempatan ini ITTelkom Surabaya telah mengadakan acara CANGKRUK yang membahas seputar perbedaan merintis karir di startup dan korporasi. Narasumber acara CANGKRUK datang dari teman salah satu dosen ITTelkom Surabaya yakni Riska Amelia Zunaidi sekaligus menjadi moderator acara, narasumber ini juga bekerja di start up daerah Jawa Barat. Narasumber pertama diisi oleh Eka Devi Wulandari sebagai Logistik Analitik di salah satu startup yang ada di Jakarta dan narasumber kedua yakni Junjungan Manggala Cakti sebagai CO Founder di ZAHIRA. Pada obrolan santai ini mereka membahas seputar keseruan bekerja di starup, dari mulai membangun startup sampai perbedaan bekerja di startup dengan perusahan besar lainnya.
Memutuskan untuk segera bekerja dan merintis karir di bidang tertentu, tentunya akan dihadapkan pada banyak perusahaan, baik itu yang bergerak dalam skala kecil dan masih pemula (startup) atau bahkan sebuah korporasi ternama yang telah mapan dalam segalanya. Kedua perusahaan ini jelas berbeda jauh, termasuk sistem kerja dan berbagai aturan lainnya yang diterapkan oleh keduanya. Jika startup adalah perusahaan pemula yang sedang berupaya untuk bisa menjadi lebih besar, maka korporasi merupakan perusahaan besar yang telah mapan dan memiliki sistem serta berbagai aturan tersendiri yang dijalankan secara terstruktur. Memilih salah satu di antara kedua perusahaan ini, tentu membutuhkan pertimbangan yang matang. Bagaimanapun juga, kalian pasti tidak ingin membuang-buang waktu yang berharga di sebuah perusahaan yang tidak tepat, bukan?
Pada dasarnya, baik startup maupun korporasi memiliki keunggulan masing-masing. Hal inilah yang wajib dipahami dengan baik sejak awal, agar kamu bisa menemukan pekerjaan yang paling tepat dan sesuai dengan kamu. Jika kalian bisa merasa nyaman di dalam sebuah perusahaan, tentu kinerja kalian juga akan jauh lebih baik dan maksimal. Namun sebaliknya, saat tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan perusahaan yang baru kamu masuki, maka bisa dipastikan kamu akan merasa tidak nyaman dan bahkan tidak bisa memberikan kontribusi terbaik yang kamu miliki untuk perusahaan. Sangat penting untuk memilih tempat bekerja yang paling tepat, terutama bagi kamu yang masih fresh graduate dan bekerja untuk pertamakalinya.
Banyak beranggapan bahwa startup tidak bisa menjanjikan di jangka panjang, namun tidak sedikit pula UMKM startup semakin melejit. Seperti yang sudah dipaparkan oleh narasumber acara cangkruk yang membuktikan bahwa kerja di dunia startup itu menyenangkan, apalagi startup yang dimaksud adalah yang bergerak di bidang tertentu yang menjanjikan. Jika calon pelamar menyukai tantangan dan kreatif, mereka bisa masuk di dunia starup, karena bisnis yang tergolong pada UMKM ini mencari mereka yang kreatif dan mau diajak berkembang.
“Bekerja di startup itu fleksibel, tidak semua startup itu negatif yang dipandang oleh orang lain, apalagi UMKM sudah berkembang atau sudah besar tentunya ini yang menjadi berita baik bagi pekerja di dalamnya,” Ujar Eka.
“Kalau kita kerja di start up tentunya berbeda dengan perusahan besar lainnya, semua mengikuti kita diibaratkan seperti mobil, kita hanya bagian terkecilnya, kita harus jadi setirnya, kalian harus jadi mesinnya, kalian jadi penangkalnya, jadi modelnya, sehingga kalian punya arah mobil ini mau dikemanakan,” Ujar Jun. Namun jika sebaliknya, kalau para pelamar pekerja tidak menyukai hal tersebut bisa memili untuk kerja di perusahaan besar. Tetapi ada juga perusahaan besar yang membutuhkan orang seperti yang dibutuhkan di perusahaan startup, tergantung bidang apa yang ditekuni. Kita kembalikan semua pada setiap individu, baik bekerja di perusahaan startup maupun korporasi, mereka juga memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing.