Kota Surabaya. Merupakan kota dengan populasi penduduk yang padat. Dari padatnya populasi banyak permasalahan yang muncul, salah satunya adalahsampah. Pemkot Surabaya telah banyak melakukan upaya guna mengelola sampah. Salah satu upaya tersebut adalah menciptakan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS), namun upaya tersebut rupanya belum membuahkan hasil yang optimal karena belum mampumenjadi solusisatu satu satunya untuk menangani sampah kota Surabaya. Diketahui bahwa sampah yang bisa terkumpul dalam satu hari di Kota Surabaya bisa mencapai lebih dari 1000 ton. Sehingga hal ini perlu menjadi perhatian dan ditentukan langkah upaya untuk mereduksi sampah.
Berdasarkan permasalahan tersebut pihak ITTelkom Surabaya kemudian turut andildalam menemukan solusi dalam penanganan sampah di kota Surabaya, yakni dengan mengadakan program pengabdian masyarakat yang dijalankan oleh tim yang terdiri dari beberapa dosen dan mahasiswa ITTelkom Surabaya yakni Rahaditya Dimas Prihadianto, S.T., M.T., Csca Abduh Sayid Albana. S.T., M.T., M.Sc., Ph.D. Ayu Endah Wahyuni, S.T., M.T. Andhico Wiryatama Hendrawan Widianto selaku tim pelaksana. Dalam kegiatan ini Tim Pelaksana menjalin kerjasama dengan mitra kelompok Masyarakat Menuju Produktif yang berlokasi di Jl. Bulaksari Nomor 26, RT/RW RW06 Bulaksari Surabaya.
Dalam kegiatan ini soluuusi yang ditawarkan meliputi sosialisasi dan FGD terkait kegiatan dan program pengelolaan sampah, yang kemudian akan dilakukan pembuatan sebuah instalasi sampah yang disebut Workbench. Workbench ini merupakan alat bantu yang diharapkan dapat memberikan kenyamanan saat bekerja karena didesain dengan mengakomodir prinsip perancangan metode kerja, serta aman saat digunakan karena didesain dengan mengakomodir prinsip ergonomic. Langkah akhir yang akan dilakukan agar program ini dapat diterapkan secara menyeluruh adalah dengan melakukan publisitas sebagai upaya menggerakkan warga yang lain dan menyemarakkan kampanye zero waste di Surabaya.
Program pengelolaan sampah ini tidak bisa dilakukan instan, dalam hitungan bulan. Sehingga tim pengusul juga menyiapkan skema pengabdian masykarakat lanjutan yang berangkat dari proposal ini. Besar harapannya PKM ini dapat memberikan sumbangsih positif bagi pengelolaan sampah, khususnya di Kampung Bulaksari baik dari aspek lingkungan, sosial, dan Kesehatan serta dapat berkelanjutan untuk membentuk sebuah kampung binaan.